Senin, 20 April 2015

MAKALAH FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENERAPAN TEKHNOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENERAPAN TEKHNOLOGI PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi pendidikan merupakan suatu proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah yang berhubungan dengan semua aspek belajar manusia, dan kemudian merencanakan, melaksanakan, menilai dan mengola usaha pemecahan masalah masalah tersebut.
Dari segi pendidikan yang lebih kompleks, teknologi pendidikan adalah sesuatu yang harus terus dikembangkan dan akan sangat berguna demi kelancaran pendidikan yang lebih efisien dan efektif, apalagi dalam era globalisasi dan modernisasi ini akan banyak inovasi yang terus dilakukan dan diupayakan sebagai bentuk dari realisasi tanggung jawab guru ataupun pendidik agar anak didik dan hasil yang dicapai akan lebih baik.
Guru dalam hal ini dituntut mampu melaksanakan pengembangan dan perubahan yang lebih baik karena saat ini teknologi informasi dan teknologi yang berguna untukk pendidikan telah banyak diciptakan untuk mempermudah pengajaran ataupun pembelajaran. Teknologi pendidikan memiliki andil besar dalam pengembangan yang kompleks,maka dari itu perlu dipelajari sebgai bahan referensiyang mampu mengubah pendidikan yang lebih bermutu.
Karena teknologi pendidikan mencakup sesuatu yang mendasar, maka pada makalah ini penulis akan membahas mengenai pengertian tekhnologi pendidikan, aplikasi serta faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan tekhnologi pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tekhnologi Pendidikan
Untuk mengetahui teknologi pendidikan maka kita harus mengetahui apa arti teknologi pendidikan menurut beberapa pakar pendidikan, karena pengertian dari satu pakar tidak akan membawa kepada pengertian yang konkrit dalam dunia pendidikan. Dan dikarenakan teknologi pendidikan itu sangat komplit maka butuh pengertian yang konkrit pula.
Mengacu dari kata-kata beberapa pengertian dari pakar ilmu pendidikan maka muncul beberapa pengertian di antaranya:
1.      Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian system-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar  manusia. Dari pengertian ini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri di samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar.[1]
2.      Teknologi pendidikan yang dalam istilah bahasa inggrisnya adalah instructional technology atau educational technology. Salah satu pendapat ialah bahwa instructional technology means the media borm of the communications revulition which can be used for instructional purpode alongside the teacher, the book, and the blackboard. Dari pengertian ini yang diutamakan adalah media komunikasi yang berkembang sangat pesat seperti TV, radio, video dan lain-lain.
3.      Teknologi pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi juga tanpa alat-alat itu.
4.      Teknologi pendidikan adalah pemikiran sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang dilakukan dengan menggunakan hal-hal yang terkait dengan software (ide-ide atau konsep ilmiah dan sistematis ) dan hardware (produk-produk teknologi).
5.      Dan pengertian teknologi pendidikan yang nomor lima ini sama dengan pengertian media pendidikan yaitu bahan dan alat yang terdiri dari perangkat software dan hardware dalam dunia pendidikan.[2]

Dari beberapa pengertian ini maka penulis memandang bahwa pengertian ini tidak mungkin dipisahkan atau salah satunya dianggap konkrit, tetapi pengertian satu dangan yang lain  saling melengkapi. Dan dapat mengambil pengertian bahwa teknologi pendidikan itu terdiri dari perangkat software dan hardware yang tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan perangkat yang lain. Dan dari pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan sama dengan media pendidikan.

B.     Tekhnologi Pendidikan dalam Pendidikan
Dengan munculnya teknologi pendidikan. Khususnya teknologi komunikasi dalam proses pendidikan akan melahirkan berbagai macam kegiatan dari pendidikan. Belajar yang dilakukan pada penerapan teknologi pendidikan akan menampilkan bentuk lain dari pada belajar yang kita kenal sekarang, dimana belajar secara klasikal dan menitik beratkan kepada peranan guru sebagai penyampaian informasi yang utama. Namun dengan penerapan teknologi pendidikan akan menimbulkan kecenderungan belajar lebih banyak secara individual atau kelompok dengan mengunakan berbagai paketpaket belajar atau program-progran belajar yang telah dirancang dan dipersiapkan sebelumnya untuk dapat digunakan oleh siswa dalam belajar secara individu atau kelompok.
Menurut S. Nasution (2005:100) banyak hal yang diharapkan dari teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, missalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar penduduk yang cepat pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut eksplosi pegetahuan untuk membantu siswa belajar secara individual dengan lebih efektif dan efisien. Bentuk lain yang mungkin dapat dilaksanakan adalah belajar dengan komputer dan mengunakan jasa atau peralatan audio visual, yakni penggunaan televisi atau film dan peralatan lainya yang dapat menciptakan situasi belajar. Dengan munculnya belajar yang tidak menjadikan guru sebagai penyampai informasi yang utama, maka akan membawa berbagai kemajuan bagi peserta didiknya. Beberapa kemajuan tersebut diantara lain: membawa sistem belajar mandiri, mencari dan menemukan masalah dan memecahkan masalah sendiri dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih kegiatan belajar sesuai dengan minatnya. Memperluas pengalaman belajar Siswa sesuai secara verbal dan non verbal serta memperluas kesempatan belajar jarak jauh bagi siswa yang telah bekerja dan ingin melanjutkan pendidikannya.[3]

C.    Aplikasi Teknologi Pendidikan di Indonesia
Berbagai usaha dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia salah satunya melalui penggunaan media IT. Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyak pulau yang terpencar-pencar dengan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, IT sangat mampu menjadi pemecahan masalah pendidikan di Indonesia yaitu meratakan pendidikan di bumi nusantara, sebab IT mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh yang tidak terbatas oleh ruang, jarak serta waktu. Perkembangan teknologi informasi yang mampu mengemas, menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik dalam medium audio, visual, audio visual bahkan multimedia melahirkan konsep Virtual Learning. Konsep ini berkembang sehingga mampu mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi lebih menarik dan memberikan pengkondisian secara adatif kepada peserta didik di manapun mereka berada. Beberapa universitas dan sekolah ( SMA ) di Indonesia sudah memanfaatkan media IT untuk memberikan berbagai informasi tentang pendidikan kepada masyarakat selain berfungsi sebagai media pendukung proses pembelajaran. Dengan penggunaan media IT peserta didik mampu mendapatkan informasi yang lebih luas dan mendalam tentang materi yang diajarkan di universitas / sekolah.[4]

D.    Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penerapan Tekhnologi Pendidikan
Perkembangan teknologi yang begitu pesat memberikan manfaat luar biasa terhadap kemajuan pendidikan. Berkenaan dengan hal tersebut, dalam pendidikan diperlukan beberapa hal yang dapat menunjang dalam pembelajaran agar hasil yang akan dicapai menjadi lebih baik dan dinamis yaitu salah satunya adalah teknologi pendidikan. setidaknya ada 5 faktor pendukung yang harus dipenuhi untuk terjadinya optimalisasi pendayagunaan Tekhnologi pendidikan di sekolah. Kelima faktor tersebut adalah: [5]
1.      Dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2.      Faktor Sumber Daya Manusia (SDM) menuntut ketersediaan human brainyang menguasai teknologi tinggi.
3.      Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
4.      Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan untuk menyokong industri teknologi informasi.
5.      Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut dengan nyaman pada penggunanya.

Selain itu, Guna mendukung optimalisasi pendayagunaan tekhnologi untuk pendidikan, sejumlah program dan kebijakan pemerintah telah diluncurkan, antara lain:[6]
1.      Kebijakan:
-          Dibentuknya Dewan TIK Nasional yang diketuai oleh Preseiden
-          TIK menjadi bagian penting dari rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional dalam mendukung tiga pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses; peningkatan kualitas dan daya saing; serta tata kelola dan pencitraan public
-          Segera dikeluarkan Permendiknas mengenai TIK untuk Pendidikan.
2.      Infrastruktur
-          Adanya bantuan Block Grant TIK untuk pendidikan
-          Tersedianya koneksi broadband jaringan pendidikan nasional (Jardiknas)
3.      Konten
-          Penyediaan bahan belajar berbasis TIK dan aktivitas pembelajaran non konvensional seperti e-dukasi.net, Curriki Indonesia, dan e-bursa
-          Stasiun televisi khusus yang berisi 100% pendidikan, TVE
-          Penyediaan pusat data dan informasi pendidikan, Padati
-          Sistem informasi manajemen, seperti SIM Keu, Sim Peg, SIM Asest, NUPTK, Dapodik, dll.
4.      SDM
-          Pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pendayagunaan TIK
5.      Budaya
-          Sosialisasi
-          Lomba TIK
-          E-learning Award

Selain itu, terdapat beberapa faktor yang sering menjadi keluhan para guru yang menjadi penghambat penerapan tekhnologi pendidikan, antara lain; tidak tersedianya peralatan, mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK alias gaptek, kurangnya dukungan kebijakan, dll.
Beberapa kendala dalam penerapan Tekhnologi dibidang pendidikanyang  juga menjadi faktor penghambat penerapan tekhnologi dalam pendidikan secara maksimal. Hambatan-hambatan ini antara lain disebab kan oleh:[7]
1.      Belum meratanya infrastuktur yang mendukung penerapan TIK di bidang pendidikan merupakan permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang, karena tanpa adanya infrastruktur yang mendukung maka penerapan TIK di bidang pendidikan hanya akan menjadi impian semata. Infrastruktur merupakan komponen yang sangat penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan TIK di bidang pendidikan. Pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa hanya daerah tertentu saja yang mendapatkan akses TIK. Hal ini dikarenakan masih banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses  telepon saja tidak ada, apalagi untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya banyak sekali potensi sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika hal ini terus berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi sumber daya manusia yang dimiliki daerah tersebut akan terbuang dengan percuma dan tidak dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya.
2.      Kendala lainnya yang perlu diselesaikan adalah ketidaksiapaan sumber daya manusia  untuk memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran. Ketidaksiapan ini dikarenakan pola kebiasaan pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka cenderung sudah merasa puas akan materi yang telah diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di Internet walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TIK. Terkadang kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak adanya infrastruktur yang mendukung TIK, hal ini karena biasanya lebih susah untuk mengubah pola tingkah laku/ kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan dan menerapkan TIK dalam metode pembelajarannya.

Hambatan-hambatan pengintegrasian TIK dalam pembelajaran, dapat disimpulkan dengan dua kelompok, yaitu :[8]
1.      Secara Fisik
Secaca fisik dapat berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama untuk sekolah-sekolah yang berlokasi di pelosok. kalaupun sudah ada sarana dan prasarana, tetapi masih sangat minim baik dari segi jumlah mauapun segi mutu peralatan tersebut. Masih digunakannya perangkat multimedia bekas di lembaga-lembaga pendidikan yang terdapat di daerah pedesaan. Perangkat multimedia bekas ini tentunya masih menggunakan spesifikasi yang sudah tertinggal jamannya. Sehingga penggunaannya tidak mampu bersaing dengan laju perkembangan TIK yang begitu pesat.
2.      Secara Non-fisik
a.       Kepercayaan diri guru kurang dalam menggunakan TIK dalam melaksanakan proses PBM.
Guru takut gagal mengajar melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat disarankan. Walaupun penggunaannya ICT dalam proses pembelajarn sangat disarankan oleh para ahli.
b.      Kurangnya kompetensi guru
Yang dimaksud disini adalah kurangnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK kedalam pedagogis praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer dan tidak antusias tentang perubahan dan integrasi dengan belajar yang menggunakan computer dalam kelas mereka.
c.       Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap perubahan.
Sikap dan resistensi guru untuk mengubah tentang penggunaan strategi baru yaitu dengan integrasi TIK dalam PBM. Hal ini dimaksudkan dengan sikap guru bahwa penggunaan TIK dalam PBM tidak memiliki mamfaat atau keuntungan yang jelas.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ø  Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian system-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar  manusia.
Ø  Teknologi pendidikan terdiri dari perangkat software dan hardware yang tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan perangkat yang lain. Teknologi pendidikan sama dengan media pendidikan.
Ø  Kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyak pulau yang terpencar-pencar dengan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, IT sangat mampu menjadi pemecahan masalah pendidikan di Indonesia yaitu meratakan pendidikan di bumi nusantara, sebab IT mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh yang tidak terbatas oleh ruang, jarak serta waktu. Dengan penggunaan media IT peserta didik mampu mendapatkan informasi yang lebih luas dan mendalam tentang materi yang diajarkan di universitas / sekolah.
Ø  Ada 5 faktor pendukung yang harus dipenuhi untuk terjadinya optimalisasi pendayagunaan Tekhnologi pendidikan di sekolah, yakni: infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), kebijakan, finansial, konten dan aplikasi.
Ø  Hambatan-hambatan pengintegrasian TIK dalam pembelajaran, dapat disimpulkan dengan dua kelompok, yaitu: sacara fisik dan secara nonfisik.

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zain, tt.  Strategi Belajar Mengajar, Renika Cipta, Jakarta.
Nasution.S. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Partanto, Pius A dan M. Dahlan al Barri, tt. Kamus Ilmiah Populer, Arkola: Surabaya
Deartekpen. 2009. Pengertian Tekhnologi Pendidikan. diakses melalui http://dearstekpen2009.blogspot.com/2009/09/tugas-kuliah-makalah-pengertian.html. pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 20:00 WIB.
Kelompok PTK. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Tekhnologi. Diakses melalui http://kelompokptk.wordpress.com/2012/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-teknologi/ pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 20:58 WIB.
Heryanti. Faktor pendukung dan penghambat pendayagunaan TIK disekolah. Diakses melalui https://heryanti12.wordpress.com/2011/04/01/faktor-pendukung-dan-penghambat-pendayagunaan-tik-di-sekolah/ pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 21:10 WIB.
Sri Wahyuni. Kendala Pemanfaatan TIK dalam Dunia Pendidikan. diakses melalui http://unhysriwahyuni.blogspot.com/2013/03/kendala-pemanfaatan-tik-dalam-dunia.html pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 21:28 WIB



[1] Pius A Partanto dan M. Dahlan al Barri, Kamus Ilmiah Populer, Arkola Surabaya.hal. tt
[2] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Renika Cipta, Jakarta, hal. 120
[3] Nasution.S. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal : 100.
[4] Deartekpen. 2009. Pengertian Tekhnologi Pendidikan. diakses melalui http://dearstekpen2009.blogspot.com/2009/09/tugas-kuliah-makalah-pengertian.html. pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 20:00 WIB.
[5] Kelompok PTK. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Tekhnologi. Diakses melalui http://kelompokptk.wordpress.com/2012/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-teknologi/ pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 20:58 WIB.
[6] Heryanti. Faktor pendukung dan penghambat pendayagunaan TIK disekolah. Diakses melalui https://heryanti12.wordpress.com/2011/04/01/faktor-pendukung-dan-penghambat-pendayagunaan-tik-di-sekolah/ pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 21:10 WIB.
.[7] Sri Wahyuni. Kendala Pemanfaatan TIK dalam Dunia Pendidikan. diakses melalui http://unhysriwahyuni.blogspot.com/2013/03/kendala-pemanfaatan-tik-dalam-dunia.html pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 21:28 WIB.
[8] Ibid.

1 komentar:

  1. makalah nya lengkap... thanks ya.. sangat membantu!! senang dech :)

    BalasHapus