MAKALAH FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENERAPAN TEKHNOLOGI PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Teknologi
pendidikan merupakan suatu proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur,
ide, peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah-masalah yang
berhubungan dengan semua aspek belajar manusia, dan kemudian merencanakan,
melaksanakan, menilai dan mengola usaha pemecahan masalah masalah tersebut.
Dari
segi pendidikan yang lebih kompleks, teknologi pendidikan adalah sesuatu yang
harus terus dikembangkan dan akan sangat berguna demi kelancaran pendidikan
yang lebih efisien dan efektif, apalagi dalam era globalisasi dan modernisasi
ini akan banyak inovasi yang terus dilakukan dan diupayakan sebagai bentuk dari
realisasi tanggung jawab guru ataupun pendidik agar anak didik dan hasil yang
dicapai akan lebih baik.
Guru
dalam hal ini dituntut mampu melaksanakan pengembangan dan perubahan yang lebih
baik karena saat ini teknologi informasi dan teknologi yang berguna untukk
pendidikan telah banyak diciptakan untuk mempermudah pengajaran ataupun
pembelajaran. Teknologi pendidikan memiliki andil besar dalam pengembangan yang
kompleks,maka dari itu perlu dipelajari sebgai bahan referensiyang mampu
mengubah pendidikan yang lebih bermutu.
Karena
teknologi pendidikan mencakup sesuatu yang mendasar, maka pada makalah ini
penulis akan membahas mengenai pengertian tekhnologi pendidikan, aplikasi serta
faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan tekhnologi
pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tekhnologi Pendidikan
Untuk mengetahui
teknologi pendidikan maka kita harus mengetahui apa arti teknologi pendidikan
menurut beberapa pakar pendidikan, karena pengertian dari satu pakar tidak akan
membawa kepada pengertian yang konkrit dalam dunia pendidikan. Dan dikarenakan
teknologi pendidikan itu sangat komplit maka butuh pengertian yang konkrit
pula.
Mengacu dari kata-kata
beberapa pengertian dari pakar ilmu pendidikan maka muncul beberapa pengertian
di antaranya:
1.
Teknologi
pendidikan adalah pengembangan, penerapan dan penilaian system-sistem, teknik
dan alat bantu untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar manusia.
Dari pengertian ini yang diutamakan adalah proses belajar itu sendiri di
samping alat-alat yang dapat membantu proses belajar.[1]
2.
Teknologi
pendidikan yang dalam istilah bahasa inggrisnya adalah instructional technology atau educational
technology. Salah satu pendapat ialah bahwa instructional technology means the media borm of the communications
revulition which can be used for instructional purpode alongside the teacher,
the book, and the blackboard. Dari pengertian ini yang diutamakan adalah
media komunikasi yang berkembang sangat pesat seperti TV, radio, video dan
lain-lain.
3.
Teknologi
pendidikan adalah pemikiran yang sistematis tentang pendidikan, penerapan
metode problem solving dalam
pendidikan yang dapat dilakukan dengan alat-alat komunikasi modern, akan tetapi
juga tanpa alat-alat itu.
4.
Teknologi
pendidikan adalah pemikiran sistematis tentang pendidikan, penerapan metode problem solving dalam pendidikan yang
dilakukan dengan menggunakan hal-hal yang terkait dengan software (ide-ide atau konsep ilmiah dan sistematis ) dan hardware (produk-produk teknologi).
5.
Dan pengertian
teknologi pendidikan yang nomor lima ini sama dengan pengertian media
pendidikan yaitu bahan dan alat yang terdiri dari perangkat software dan hardware dalam dunia pendidikan.[2]
Dari beberapa
pengertian ini maka penulis memandang bahwa pengertian ini tidak mungkin
dipisahkan atau salah satunya dianggap konkrit, tetapi pengertian satu dangan
yang lain saling melengkapi. Dan dapat mengambil pengertian bahwa
teknologi pendidikan itu terdiri dari perangkat software dan hardware
yang tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan perangkat yang lain. Dan
dari pengertian-pengertian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi pendidikan
sama dengan media pendidikan.
B.
Tekhnologi Pendidikan dalam Pendidikan
Dengan munculnya
teknologi pendidikan. Khususnya teknologi komunikasi dalam proses pendidikan
akan melahirkan berbagai macam kegiatan dari pendidikan. Belajar yang dilakukan
pada penerapan teknologi pendidikan akan menampilkan bentuk lain dari pada
belajar yang kita kenal sekarang, dimana belajar secara klasikal dan menitik
beratkan kepada peranan guru sebagai penyampaian informasi yang utama. Namun
dengan penerapan teknologi pendidikan akan menimbulkan kecenderungan belajar
lebih banyak secara individual atau kelompok dengan mengunakan berbagai
paketpaket belajar atau program-progran belajar yang telah dirancang dan
dipersiapkan sebelumnya untuk dapat digunakan oleh siswa dalam belajar secara
individu atau kelompok.
Menurut S. Nasution
(2005:100) banyak hal yang diharapkan dari teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi
berbagai masalah pendidikan, missalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna memenuhi
aspirasi belajar penduduk yang cepat pertumbuhannya atau untuk membantu pelajar
menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut eksplosi
pegetahuan untuk membantu siswa belajar secara individual dengan lebih efektif
dan efisien. Bentuk lain yang mungkin dapat dilaksanakan adalah belajar dengan
komputer dan mengunakan jasa atau peralatan audio visual, yakni penggunaan
televisi atau film dan peralatan lainya yang dapat menciptakan situasi belajar.
Dengan munculnya belajar yang tidak menjadikan guru sebagai penyampai informasi
yang utama, maka akan membawa berbagai kemajuan bagi peserta didiknya. Beberapa
kemajuan tersebut diantara lain: membawa sistem belajar mandiri, mencari dan
menemukan masalah dan memecahkan masalah sendiri dengan menggunakan berbagai
sumber belajar. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih kegiatan
belajar sesuai dengan minatnya. Memperluas pengalaman belajar Siswa sesuai
secara verbal dan non verbal serta memperluas kesempatan belajar jarak jauh
bagi siswa yang telah bekerja dan ingin melanjutkan pendidikannya.[3]
C.
Aplikasi Teknologi Pendidikan di Indonesia
Berbagai usaha dilakukan
untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia salah satunya melalui penggunaan media IT. Banyak aspek
dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung
pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan
peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi
geografis Indonesia dengan sekian banyak pulau yang terpencar-pencar dengan
kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, IT sangat mampu
menjadi pemecahan masalah pendidikan di Indonesia yaitu meratakan pendidikan di
bumi nusantara, sebab IT mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh yang
tidak terbatas oleh ruang, jarak serta waktu. Perkembangan teknologi informasi
yang mampu mengemas, menampilkan serta menyebarkan informasi pembelajaran baik
dalam medium audio, visual, audio visual bahkan multimedia melahirkan konsep Virtual Learning. Konsep ini berkembang
sehingga mampu mengemas kondisi dan realitas pembelajaran sebelumnya menjadi
lebih menarik dan memberikan pengkondisian secara adatif kepada peserta didik
di manapun mereka berada. Beberapa universitas dan sekolah ( SMA ) di Indonesia
sudah memanfaatkan media IT untuk memberikan berbagai informasi tentang
pendidikan kepada masyarakat selain berfungsi sebagai media pendukung proses
pembelajaran. Dengan penggunaan media IT peserta didik mampu mendapatkan
informasi yang lebih luas dan mendalam tentang materi yang diajarkan di
universitas / sekolah.[4]
D.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penerapan
Tekhnologi Pendidikan
Perkembangan teknologi
yang begitu pesat memberikan manfaat luar biasa terhadap kemajuan pendidikan. Berkenaan
dengan hal tersebut, dalam pendidikan diperlukan beberapa hal yang dapat
menunjang dalam pembelajaran agar hasil yang akan dicapai menjadi lebih baik
dan dinamis yaitu salah satunya adalah teknologi pendidikan. setidaknya ada 5
faktor pendukung yang harus dipenuhi untuk terjadinya optimalisasi
pendayagunaan Tekhnologi pendidikan di sekolah. Kelima faktor tersebut adalah: [5]
1.
Dibutuhkan
infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di manapun dengan kecepatan
yang mencukupi.
2.
Faktor Sumber
Daya Manusia (SDM) menuntut ketersediaan human brainyang menguasai
teknologi tinggi.
3.
Faktor kebijakan
menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang berpihak pada
pengembangan teknologi informasi jangka panjang.
4.
Faktor finansial
membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan untuk menyokong
industri teknologi informasi.
5.
Faktor konten
dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampai pada orang, tempat, dan
waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten tersebut
dengan nyaman pada penggunanya.
Selain itu, Guna
mendukung optimalisasi pendayagunaan tekhnologi untuk pendidikan, sejumlah
program dan kebijakan pemerintah telah diluncurkan, antara lain:[6]
1.
Kebijakan:
-
Dibentuknya
Dewan TIK Nasional yang diketuai oleh Preseiden
-
TIK menjadi
bagian penting dari rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional dalam
mendukung tiga pilar kebijakan pemerataan dan perluasan akses; peningkatan
kualitas dan daya saing; serta tata kelola dan pencitraan public
-
Segera
dikeluarkan Permendiknas mengenai TIK untuk Pendidikan.
2.
Infrastruktur
-
Adanya bantuan
Block Grant TIK untuk pendidikan
-
Tersedianya
koneksi broadband jaringan pendidikan nasional (Jardiknas)
3.
Konten
-
Penyediaan bahan
belajar berbasis TIK dan aktivitas pembelajaran non konvensional
seperti e-dukasi.net, Curriki Indonesia, dan e-bursa
-
Stasiun televisi
khusus yang berisi 100% pendidikan, TVE
-
Penyediaan pusat
data dan informasi pendidikan, Padati
-
Sistem informasi
manajemen, seperti SIM Keu, Sim Peg, SIM Asest, NUPTK, Dapodik, dll.
4.
SDM
-
Pelatihan untuk
guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pendayagunaan TIK
5.
Budaya
-
Sosialisasi
-
Lomba TIK
-
E-learning Award
Selain itu, terdapat
beberapa faktor yang sering menjadi keluhan para guru yang menjadi penghambat
penerapan tekhnologi pendidikan, antara lain; tidak tersedianya peralatan,
mahalnya akses internet, kurangnya pengetahuan dan kemampuan menggunakan TIK
alias gaptek, kurangnya dukungan kebijakan, dll.
Beberapa kendala dalam
penerapan Tekhnologi dibidang pendidikanyang juga menjadi faktor penghambat penerapan
tekhnologi dalam pendidikan secara maksimal. Hambatan-hambatan ini antara lain
disebab kan oleh:[7]
1.
Belum meratanya
infrastuktur yang mendukung penerapan TIK di bidang pendidikan merupakan
permasalahan awal yang harus segera diselesaikan oleh pihak yang berwenang,
karena tanpa adanya infrastruktur yang mendukung maka penerapan TIK di bidang
pendidikan hanya akan menjadi impian semata. Infrastruktur merupakan komponen
yang sangat penting yang berfungsi sebagai modal awal dan utama dalam penerapan
TIK di bidang pendidikan. Pada saat ini, terdapat kecenderungan bahwa hanya
daerah tertentu saja yang mendapatkan akses TIK. Hal ini dikarenakan masih
banyak daerah yang bahkan untuk memilki akses telepon saja tidak ada, apalagi
untuk akses terhadap Internet. Padahal sesungguhnya banyak sekali potensi
sumber daya manusia unggul yang dimiliki oleh daerah tersebut. Jika hal ini
terus berlangsung seperti ini maka dikhawatirkan bahwa potensi sumber daya
manusia yang dimiliki daerah tersebut akan terbuang dengan percuma dan tidak
dapat dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia pada umumnya.
2.
Kendala lainnya
yang perlu diselesaikan adalah ketidaksiapaan sumber daya manusia untuk
memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran. Ketidaksiapan ini dikarenakan pola
kebiasaan pembelajaran yang masih belum menganggap penting peranan TIK dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Mereka cenderung sudah merasa puas akan
materi yang telah diberikan oleh pengajar secara langsung, sehingga menyebabkan
mereka tidak mau/ malas untuk mencari informasi tambahan yang ada di Internet
walaupun sarana dan infrastruktur sudah mendukung dalam penerapan TIK.
Terkadang kendala ini jauh lebih susah untuk dipecahkan daripada tidak adanya
infrastruktur yang mendukung TIK, hal ini karena biasanya lebih susah untuk
mengubah pola tingkah laku/ kebiasaan dari seseorang. Oleh karena itu, perlu
adanya kesadaran dari setiap individu pembelajar untuk memanfaatkan dan
menerapkan TIK dalam metode pembelajarannya.
Hambatan-hambatan
pengintegrasian TIK dalam pembelajaran, dapat disimpulkan dengan dua kelompok,
yaitu :[8]
1.
Secara Fisik
Secaca fisik dapat
berupa sarana dan prasarana yang belum memadai terutama untuk sekolah-sekolah
yang berlokasi di pelosok. kalaupun sudah ada sarana dan prasarana, tetapi
masih sangat minim baik dari segi jumlah mauapun segi mutu peralatan tersebut. Masih
digunakannya perangkat multimedia bekas di lembaga-lembaga pendidikan yang
terdapat di daerah pedesaan. Perangkat multimedia bekas ini tentunya masih
menggunakan spesifikasi yang sudah tertinggal jamannya. Sehingga penggunaannya
tidak mampu bersaing dengan laju perkembangan TIK yang begitu pesat.
2.
Secara Non-fisik
a. Kepercayaan diri guru kurang dalam menggunakan TIK
dalam melaksanakan proses PBM.
Guru
takut gagal mengajar melalui penggunaan TIK yang saat ini sangat disarankan.
Walaupun penggunaannya ICT dalam proses pembelajarn sangat disarankan oleh para
ahli.
b. Kurangnya kompetensi guru
Yang
dimaksud disini adalah kurangnya kompetensi guru dalam mengintegrasikan TIK
kedalam pedagogis praktek, yaitu tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan
dalam menggunakan komputer dan tidak antusias tentang perubahan dan integrasi
dengan belajar yang menggunakan computer dalam kelas mereka.
c. Sikap guru dan resistensi yang melekat terhadap
perubahan.
Sikap dan resistensi
guru untuk mengubah tentang penggunaan strategi baru yaitu dengan integrasi TIK
dalam PBM. Hal ini dimaksudkan dengan sikap guru bahwa penggunaan TIK dalam PBM
tidak memiliki mamfaat atau keuntungan yang jelas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Ø Teknologi pendidikan adalah pengembangan, penerapan
dan penilaian system-sistem, teknik dan alat bantu untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar manusia.
Ø Teknologi pendidikan terdiri dari perangkat software dan hardware yang tidak diunggulkan salah satunya dan mengabaikan
perangkat yang lain. Teknologi pendidikan sama dengan media pendidikan.
Ø Kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyak
pulau yang terpencar-pencar dengan kontur permukaan buminya yang seringkali
tidak bersahabat, IT sangat mampu menjadi pemecahan masalah pendidikan di
Indonesia yaitu meratakan pendidikan di bumi nusantara, sebab IT mengandalkan
kemampuan pembelajaran jarak jauh yang tidak terbatas oleh ruang, jarak serta
waktu. Dengan penggunaan media IT peserta didik mampu mendapatkan informasi
yang lebih luas dan mendalam tentang materi yang diajarkan di universitas /
sekolah.
Ø Ada 5 faktor pendukung yang harus dipenuhi untuk
terjadinya optimalisasi pendayagunaan Tekhnologi pendidikan di sekolah, yakni:
infrastruktur, Sumber Daya Manusia (SDM), kebijakan, finansial, konten dan
aplikasi.
Ø Hambatan-hambatan pengintegrasian TIK dalam
pembelajaran, dapat disimpulkan dengan dua kelompok, yaitu: sacara fisik dan
secara nonfisik.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Drs. Aswan Zain, tt. Strategi Belajar Mengajar,
Renika Cipta, Jakarta.
Nasution.S. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Partanto, Pius A dan M. Dahlan al Barri, tt. Kamus Ilmiah Populer, Arkola: Surabaya
Deartekpen.
2009. Pengertian Tekhnologi Pendidikan. diakses melalui
http://dearstekpen2009.blogspot.com/2009/09/tugas-kuliah-makalah-pengertian.html.
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 20:00 WIB.
Kelompok PTK. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Tekhnologi. Diakses melalui
http://kelompokptk.wordpress.com/2012/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-teknologi/
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 20:58 WIB.
Heryanti. Faktor pendukung dan penghambat
pendayagunaan TIK disekolah. Diakses melalui
https://heryanti12.wordpress.com/2011/04/01/faktor-pendukung-dan-penghambat-pendayagunaan-tik-di-sekolah/
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 21:10 WIB.
Sri Wahyuni. Kendala Pemanfaatan TIK dalam Dunia
Pendidikan. diakses melalui http://unhysriwahyuni.blogspot.com/2013/03/kendala-pemanfaatan-tik-dalam-dunia.html
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 21:28 WIB
[1] Pius A Partanto dan M. Dahlan al Barri, Kamus Ilmiah Populer, Arkola Surabaya.hal. tt
[2] Drs. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
Renika Cipta, Jakarta, hal. 120
[3] Nasution.S. 2005. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. Hal : 100.
[4] Deartekpen. 2009. Pengertian
Tekhnologi Pendidikan. diakses melalui http://dearstekpen2009.blogspot.com/2009/09/tugas-kuliah-makalah-pengertian.html.
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 20:00 WIB.
[5] Kelompok PTK. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Tekhnologi. Diakses melalui
http://kelompokptk.wordpress.com/2012/03/26/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-teknologi/
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul: 20:58 WIB.
[6] Heryanti. Faktor pendukung dan penghambat pendayagunaan TIK disekolah.
Diakses melalui https://heryanti12.wordpress.com/2011/04/01/faktor-pendukung-dan-penghambat-pendayagunaan-tik-di-sekolah/
pada tanggal 2 Desember 2014 Pukul 21:10 WIB.
[8] Ibid.
makalah nya lengkap... thanks ya.. sangat membantu!! senang dech :)
BalasHapus